Unnes dukung apa pun langkah keluarga soal kematian Iko Juliant

Unnes dukung apa pun langkah keluarga soal kematian Iko Juliant

Universitas Negeri Semarang (Unnes) mendukung apa pun langkah keluarga mendiang Iko Juliant Junior, mahasiswa Fakultas Hukum, termasuk memberikan pendampingan jika memang akan menempuh langkah hukum.

Rektor Unnes Prof. S. Martono di Semarang, Selasa, mengatakan pihaknya sudah mendengar informasi mengenai kejanggalan kematian Iko yang beredar melalui media sosial.

Namun, pihak kampus menerima informasi awal bahwa yang bersangkutan meninggal karena kecelakaan lalu lintas.

“Laporan pertama kan kecelakaan, tapi isu berkembang katanya anak ini sempat mengigau ‘jangan dipukul’. Ada juga beberapa yang menyampaikan bahwa ada ketidakwajaran,” katanya.

Akan tetapi, ia mengatakan Unnes tidak mengikuti isu tersebut karena masih desas-desus dan belum ada laporan secara resmi dari pihak keluarga terkait ketidakwajaran kematian Iko.

“Tentunya berangkatnya dari keluarga kan. Kalau keluarga menyampaikan ada ketidakwajaran (penyebab, red.) anak saya meninggal, ya kami ikut membantu,” katanya.

Untuk itu, Martono mendorong pihak keluarga melakukan pengaduan secara resmi tentang kematian Iko sehingga pihak kampus dapat memberikan bantuan.

“Sekali lagi, ini masih desas desus. Kalau Unnes sikapnya, kami hargai laporan terakhir meninggal karena kecelakaan. Kalau nanti ditemukan fakta lain, kami membantu melacak kematian mahasiswa itu,” katanya.

Apalagi, ia mengaku sudah mendapatkan permintaan untuk mengusut kematian Iko, baik dari kalangan alumni ataupun lembaga bantuan hukum.

“Apa pun kami lakukan selama berita ini bisa dipertanggungjawabkan, bukan karena katanya. Kami membantu bukan karena isu, tapi benar-benar ada aduan. Orang tua mengadu, lapor, entah lapor ke LBH, ang penting tertulis. Kami juga punya bantuan hukum, kita bantu,” kata Martono.

Sebelumnya, Iko Juliant, warga Semarang yang juga mahasiswa FH Unnes, meninggal dunia pada Minggu (31/8) setelah sempat mendapatkan perawatan di RSUP dr. Kariadi, Semarang.

Berdasarkan keterangan kepolisian, Iko mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan dr. Cipto, Semarang, tetapi keterangan seorang teman Iko menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi di daerah Kalisari.

Informasi beredar melalui media sosial yang menyebutkan sejumlah kejanggalan, di antaranya hilangnya barang-barang pribadi milik Iko, seperti ponsel, jaket almamater, dan tas ransel, serta motor milik Iko disebut masih ditahan di Polda Jateng.

Kejanggalan lain muncul dari informasi satpam yang melapor kepada keluarga bahwa Iko diantar ke RSUP dr. Kariadi oleh anggota Brimob.

Dalam unggahan yang beredar di medsos juga menuliskan bahwa ibunda Iko sempat mendengar anaknya mengigau dan menyebut “Ampun Pak, tolong Pak. Jangan pukuli saya lagi”, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

slot gacor 777