
Klub Brasil, Fluminense, mengklaim bahwa kipernya, Fabio Deivson Lopes Maciel, telah memecahkan rekor kiper timnas Inggris, Peter Shilton, sebagai pemain dengan jumlah penampilan kompetitif terbanyak sepanjang masa.
Fabio mencatat penampilan ke-1.391 dalam kariernya pada babak 16 besar Copa Sudamericana, Selasa pekan ini ketika Fluminense menang 2-0 atas America de Cali di Stadion Maracana. Itu laga ke-235 kiper berusia 44 tahun tersebut bersama Fluminense.
Setelah pertandingan itu, Fabio menerima plakat dan lukisan peringatan dari Fluminense. Ia juga mengenakan jersi dengan emblem khusus pencapaian bersejarah tersebut.
“Saya hanya bisa bersyukur kepada Tuhan yang mengizinkan saya merasakan momen spesial ini, mencapai pencapaian sebesar ini,” kata Fabio dalam laman Fluminense pada Rabu.
“Rasanya sangat mengharukan, apalagi keluarga saya ada di samping saat menerima penghormatan.”
“Merupakan kepuasan besar bisa memecahkan rekor ini dengan mengenakan jersi Fluminense, klub yang membuka pintu bagi saya. Sekarang saatnya terus bermain dan berusaha meraih pencapaian baru dalam setiap pertandingan,” lanjut dia.
Meski demikian, ada pertanyaan mengenai apakah Fabio memang sudah melewati rekor Shilton karena ada perbedaan data terkait jumlah laga kompetitif yang dimainkan kiper legendaris Inggris berusia 75 tahun itu sepanjang kariernya dari 1966 hingga 1997.
Dalam profil akun X miliknya, Shilton mencantumkan total 1.387 laga, tetapi Guinness World Records menuliskan angka 1.390.
Jika hanya menghitung pertandingan klub senior di Inggris ditambah laga timnas, jumlahnya adalah 1.374. Angka lebih tinggi kemungkinan berasal dari penampilan bersama Inggris U-23 dan turnamen regional.
Fabio sendiri belum pernah bermain di luar Brasil dan tidak pernah memperkuat timnas.
Dalam kariernya yang merentang selama 28 tahun, ia tampil dalam pertandingan resmi level senior bersama Uniao Bandeirante (30 pertandingan), Vasco da Gama (150), Cruzeiro (976), dan Fluminense (235).
Ia juga tampil enam kali dalam Piala Dunia Antarklub musim panas lalu, saat Fluminense mencapai semifinal sebelum disingkirkan Chelsea, yang menjuarai turnamen itu.