
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) menyasar pasar wisata Asia melalui Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, setelah bandara itu resmi kembali menyandang status internasional.
“Kami menyambut baik kembalinya status Bandara Internasional RHF melalui Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 37 Tahun 2025,” kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Tanjungpinang, Rabu.
Ansar mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, pelaku usaha, maupun maskapai untuk menyiapkan tahapan operasional di Bandara Internasional RHF Tanjungpinang.
Ia menyebut, pasar utama yang disasar adalah wisatawan mancanegara dari Asia, meliputi Korea, China, dan India yang selama ini masuk melalui Singapura. Wisatawan dari tiga negara ini cukup banyak berkunjung ke Kepri.
“Khusus China, kita sudah bebas visa ke sana. Jadi kami berharap pemerintah pusat juga membebaskan visa bagi warga China yang berkunjung ke Kepri,” ujarnya.
Ansar optimistis pasar China juga akan menjadi yang pertama terealisasi di bandara RHF, dan mengajak maskapai nasional dan internasional berkolaborasi agar penerbangan perdana segera terlaksana.
“Kami ingin melepas penerbangan internasional perdana bersama-sama, sebagai semangat kebangkitan pariwisata Kepri,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Ansar, fasilitas Bandara Internasional RHF telah siap untuk penerbangan perdana, karena sebelumnya pernah melayani penerbangan internasional. Tinggal reaktivasi agar semua fungsi berjalan.
“Kami turut mendorong kebijakan visa kunjungan permanen, residen, pelajar, dan keluarga,” katanya.
Sementara, Wakil Wali Kota Tanjungpinang Raja Ariza mendukung kembalinya RHF menjadi bandara internasional.
Sebagai wilayah kepulauan, katanya, wajar jika Tanjungpinang memiliki beberapa bandara dan pelabuhan internasional.
Pemkot Tanjungpinang, lanjut dia, akan mengundang pihak-pihak terkait, khususnya pelaku pariwisata guna memastikan kesiapan destinasi dan fasilitas penunjang.
“Mulai dari pelayanan hingga infrastruktur, semua harus siap menyambut wisatawan internasional,” kata Raja Ariza.